Date Post :2022-11-24 06:26:31

Perbandingan angka kejadian miopia anak sekolah dasar di daerah perkotaan dan pedesaan Kecamatan Cianjur

Abstract
Miopia merupakan kelainan refraksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi. Miopia pada anak – anak paling banyak diderita oleh anak berusia 11 tahun, yaitu sebesar 47,5%. Pada usia 12 tahun ditemukan sebesar 38,6%, pada usia 10 tahun sebesar 15,9% dan pada usia 13 tahun sebesar 2,3%. Banyak faktor yang berpotensi untuk mempengaruhi terjadinya kelainan miopia, diantaranya adalah aktivitas melihat jarak dekat, sedikitnya waktu yang dihabiskan untuk aktivitas luar ruangan, dan orang tua yang memiliki riwayat miopia. Metode pengambilan sample dalam penelian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunkan analisis data distribusi frekuensi yaitu menggunakan Excel dan SPSS untuk data observasional pada variabel independen dan dependen. Dari hasil analisis data diketahui bahwa jumlah siswa sekolah dasar dengan klasifiksi miopia ringan sebanyak 34 siswa (44,7%), pada klasifikasi miopia sedang terdapat 3 siswa (3,9%). Dengan menunjukan perbandingan angka kejadian miopia pada anak sekolah dasar di daerah perkotaan sebesar 24 siswa (52,2%) dari jumlah responden yaitu sebanyak 30 siswa, dan pada siswa yang tidak mengalami miopia sebanyak 22 siswa (47,8%), sedangkan daerah pedesaan sebesar 13 siswa (43,3%), dan pada siswa yang tidak mengalami miopia yaitu sebanyak 17 siswa (56,7%).

keywords
Anak Sekolah, Miopia, Perbandingan

URL

Refrensi
-