Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana gambaran angka amplitudo akomodasi mata pada Pelanggan Optik Tunggal Cibinong City Mall, menggunakan metode kuantitatif dengan penjabaran deskriptif. Selama masa pandemik covid-19 pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), menjadi aktivitas Work From home (WFH) atau bekerja dari rumah. ini tentu mengakibatkan penggunaan perangkat digital dan penglihatan jarak dekat menjadi lebih sering. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan akomodasi dan miopia sementara (Fauzia,2004). Hal ini dapat mengganggu penglihatan binokular yaitu penglihatan dengan kedua mata dan masalah akomodasi. Akomodasi dapat dihitung dengan banyak metode, namun peneliti memilih yang peneliti sudah diajari dan mengerti penggunaanya. nilainya dapat dihitung dengan penggunaan R.A.F near point accommodation rule (NPA) kemudian 100 dibagi (NPA) untuk mencari nilai AA. Berdasarkan data sampel hasil observasi, Dan dari hasil uji analisis deskrpitif (secara persial) dan penelitian telah menemukan bahwa selama masa pandemik Covid 19 sebanyak 70% (21) orang dari 30 responden mengalami ketidak normalan amplitudo akomodasi pada pelanggan Optik Tunggal Cibinong City Mall. Dari ke Dua Puluh Satu Orang ini sebanyak , 16 (68,75%) sampel berjenis kelamin laki laki dan 5 (31,25%) sampel berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 16-35 tahun pada pelanggan Optik Tunggal Cibinong City Mall yang mengalami ketidak normalan amplitudo akomodasi mata.

Pandemik Covid-19,dan Amplitudo Akomodasi, R.A.F. Rule.

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1140

-