Berdasarkan penelitian American Optometric Association tahun 2010, anak dan remaja rata-rata menggunakan gadget lebih dari tujuh jam, saat ini masyarakat sangat kurang perhatian terhadap gangguan penglihatan khususnya pada anak sekolah, kelainan refraksi merupakan salah satu gangguan penglihatan yang paling sering terjadi dikarenakan pengunaan gadget berlebihan. Anak-anak remaja di Indonesia terutama yang golongan ekonomi keluarganya menengah keatas mempunyai angka kejadian miopia yang tinggi, banyak faktor-faktor yang menyebabkan miopia, salah satu faktor yang berpengaruh dalam perkembangan miopia adalah aktivitas melihat dekat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan primer sebagai data penelitian, untuk data primernya merupakan jawaban langsung melalui kuesioner yang diberikan kepada pelanggan Optik Shaf Depok yang mengalami kelainan refraksi mipoia, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, untuk pengolahan data penulis menggunakan software SPSS 25. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh antara gadget dengan respon yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelaianan refraksi myopia di Optik Shaf Depok, hal ini berdasarkan uji hipotesis (uji t parsial) dengan hasil nilai t hitung sebesar 6,254 > t tabel 2,051. Artinya H1 terbukti benar sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan gadget terhadap terjadinya kelainan refraksi myopia di Optik Shaf Depok tahun 2022.

pengaruh, gadget, kelainan refraksi, myopia

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1181

-