Katarak merupakan penyebab utama kebutaan. Katarak dikenal sebagai kekeruhan pada lensa mata yang paling sering ditemui pada orang lanjut usia dimana diakibatkan oleh hidrasi (penambahan cairan lensa), denaturasi protein akibat dua-duanya. Bedah katarak merupakan satu-satunya terapi untuk untuk penderita katarak yang bertujuan memperbaiki tajam penglihatan katarak. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Tajam Penglihatan Pasca Operasi Fakoemulsifikasi Pada Pasien Katarak. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu data dokumentasi yang diperoleh dari rekam medik Januari tahun 2019 – Januari 2020. Dilakukan penelitian pada 1 April 2020 sampai 1 Juni 2020, data rekam medik yang diperoleh sebanyak 30 penderita yang melakukan operasi katarak di RS UMMI Bogor dan telah masuk dalam kriteria inklusi peneliti. Berdasarkan hasil rekam medik yang saya teliti penderita katarak lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Berdasarkan sampel usia penderita katarak banyak terjadi pada umur > 56 tahun. Penglihatan penderita katarak setelah dioperasi 1 hari, 7 hari, dan 30 hari dengan menggunakan metode Fakoemulsifikasi terlihat adanya peningkatan tajam penglihatan dibandingkan tajam penglihatan sebelum operasi.

Visus, Katarak, Operasi Fakoemulsifikasi

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1334

-