Detail
Date Post :2023-07-05 07:41:51
Hubungan genetika terhadap kelainan refraksi pada anak di Optik Melawai Kebayoran Baru
Abstract
Mata merupakan salah satu organ indera yang menjadi gerbang awal masuknya informasi. Penurunan tajam penglihatan dapat di sebabkan karena bayangan objek-objek yang di lihat oleh mata tidak di biaskan tepat pada retina. Disinilah peranan seorang Refraksionis Optisien diperlukan untuk dapat menentukan kelainan refraksi yang diderita pasien. Apabila mata menderita kelainan atau gangguan seperti myopia, hypermetropia, astigmatisme, dan presbiopia maka tentu saja di perlukan alat bantu untuk menormalkan keadaan tersebut dan untuk menormalkannya diperlukan suatu lensa koreksi tertentu yang sesuai dengan jenis besar kelainan refraksi yang di deritanya.
Metode penelitian yang digunaakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan analisis. Landasan dari teori ini dimanfaatkan sebagai pemandu ataupun panduan agar fokus penelitian sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
Hasil penelitian yang dilakukan di optik melawai Jl. Kebayoran Baru pada 35 responden dapat di jelaskan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi kelainan refraksi pada anak diketahui dari nilai signifikansi (sig.) sebesar 0.000 lebih kecil dari < probabilitas 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa ada hubungan antara faktor genetik (X) dengan kelainan refraksi (Y).
keywords
Hubungan, Genetik, Kelainan refraksi
URL
Refrensi
-