Date Post :2023-07-07 09:28:35

Analisis pemilihan lensa photochromic pada pelanggan dengan kelainan refraksi di Optik Red Green Palangka Raya tahun 2020

Abstract
Mata adalah bagian dari panca indera yang berfungsi menangkap informasi yang ada disekitarnya mengirim sinyal ke otak untuk diolah sehingga bisa melihat dan membedakan bentuk, warna, tekstur, dan gerak. Salah satu gangguan penglihatan pada mata adalah Kelainan refraksi meliputi Myopia, Hypermetropia, Astigmatism. Dari Kelainan Refraksi tersebut bisa dikoreksi dengan menggunakan lensa kacamata. Lensa photocromik adalah lensa yang bisa berubah dari bening kegelap dan kembali kebening. Perubahan dari lensa photocromik dipengaruhi oleh sinar Ultraviolet (UV). Lensa ini sangat bagus untuk segala kondisi, baik siang hari atau malam hari, didalam ruangan dan diluar ruangan. Permintaan lensa photocromik mengalami peningkatan seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata. Salah satu alasan seseorang memilih lensa photocromic adalah melindungi mata dari sinar UV yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata. Lensa photocromik sangat cocok dipakai untuk semua orang, baik dengan status ametropia maupun emetropia. Bisa berfungsi sebagai sunglases atau sebagai kacamata koreksi kelainan refraksi. Keunggulan dari lensa photocromik yang tidak dimiliki oleh lensa yang lain adalah lensa photochromik fleksibel di pakai di dalam dan diluar ruangan juga bisa digunakan sebagai kacamata untuk kelainan refraksi. Dari hasil penelitian terhadap 30 responden. Berdasarkan karakteristik responden diperoleh data, berdasarkan usia responden, 15 sampel atau 50 % berusia 31-40 tahun, berdasarkan jenis kelamin 19 responden atau 63,3 % berjenis kelamin laki-laki, berdasarkan pekerjaan 11 responden atau 36,7 % sebagai pegawai swasta,dan berdasarkan kelainan refraksi 16 responden atau 53,3 % memiliki kelainan refraksi myopia. Dari analisis data Karya Tulis ini diperoleh bahwa uji validitas untuk variabel kelainan refraksi dan variabel pemilihan lensa photocromik dinyatakan valid karena setiap pertanyaan mempunyai nilai r hitung > dari r tabel yaitu 0.3061. Hasil Uji reliabilitas bahwa Cronbanch alpha untuk variabel kelainan refraksi 0.709 dan pemilihan lensa 0.878 lebih tinggi dari cronbanch alpha yang diisyaratkan yaitu 0.060 , jadi di nyatakan bahwa hasil instrument ini dinyatakan mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya. Berdasarkan hasil uji normalitas nilai signifikansi 0.51 > 0.05,maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal. Dari uji hipotesis diperoleh data menunjukkant t hitung . dari t tabel yaitu 12.105 > dari 2.0494 maka H0 ditolak ( H1 diterima ) berarti kelainan refraksi mempengaruhi terhadap pemilihan lensa photocromik.

keywords
Kelainan Refraksi, Permintaan, Ultraviolet, Photocromik

URL

Refrensi
-