Arcus Senilis muncul sebagai cincin atau busur putih, abu-abu atau biru di depan pinggiran iris, dan merupakan gejala kolestrol tinggi yang tidak normal pada pasien di bawah 50 tahun, pemeriksaan arcus senilis menggunakan teknologi digitizier dan biomikroskopik kornea. Ditemukan lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita dan lebih sering terjadi pada penduduk asli ras Afrika Amerika dari pada kelompok etnis lainnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pisangan dengan RT 03, RT 06, dan RT 07 dengan total 165 KK sebagai populasi di wilayah tersebut, dan 60 sampel. Teknik pengambilan sampel di penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi umur 40-60 tahun ke atas. Analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dari data excel. Dari total 60 responden (100%) yang sudah diperiksa terdapat 21 laki-laki (35%) dan 39 perempuan (65%), dengan usia paling banyak di 40-45 tahun sejumlah 21 orang (35%), dengan pekerjaan paling banyak sebagai ibu rumah tangga sejumlah 25 orang (42%), dan dengan BMI paling banyak pada kategori normal sejumlah 42 orang (70%). Ditemukan terdapat 32 orang (60 mata) yang memiliki arcus senilis dari total 60 responden (120 mata). Berdasarkan hasil penilaian didapatkan grading tertinggi adalah grading 6 dengan jumlah 32 mata (53%). Didapatkan juga grading 6 sebagai grading tertinggi pada jenis kelamin laki-laki (15 mata) dan perempuan (17 mata). Untuk usia, grading tertinggi didapatkan pada grading 1 (5 mata) di usia 40-50 tahun dan grading 6 (21 mata) di usia 51-61 tahun.

Arcus Senilis

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1423

-