Detail
Date Post :2023-10-18 03:42:57
Gambaran Aktivitas Melihat Jarak Dekat Terhadap Kelainan Refraksi Miopia di SMP Charitas Tahun 2023
Abstract
Miopia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup menonjol dan merupakan penyebab utama kelainan penglihatan didunia. Dengan aktivitas jarak dekat seperti membaca, menonton televisi, bermain video game, penggunaan komputer, dan pencahayaan juga dapat mempengaruhi perkembangan miopia. Adapun penelitin ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan melihat jarak dekat dengan kelainan miopia di SMP Charitas Lebak Bulus.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, sampel diambil secara purposive sampling dengan pendekatan deskiptif.Jumlah sampel sebanyak 58 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.
Hasil penelitian ini menujukan bahwa berdasarkan identitas responden dari jenis kelamin terbanyak berjenis kelamin perempuan 36 orang (62%). Berdasarkan dari usia paling banyak berusia 13-14 tahun 44 orang(76%), berdasarkan dari pertama kali menggunakan kacamata terbanyak yaitu >2 tahun lalu 23 orang( 40%), berdasarkan lama penggunaan kacamata yang dipakai terlama yaitu >1 tahun sebanyak 21 orang (37%), berdasarkan terakhir kali ganti ukuran kacamata terbanyak yaitu >1 tahun sebanyak 27 orang(46%), berdasarkan riwayat berkacamata di dalam keluarga terbanyak yaitu dengan adanya riwayat orang tua pengguna kacamata sebanyak 31 orang(54%) berdasarkan aktivitas jarak dekat yang terbanyak dilakukan yaitu membaca buku, novel (50%), menggunakan media digital (34%), berdasarkan durasi aktivitas dekat terbanyak 3-5 jam 33 orang, dan aktivitas terlama 9-11 jam sebanyak 8 orang, berdasarkan status refraksi siswa/i paling banyak mengalami miopia sebanyak 40 orang (69 %).
keywords
Aktivitas melihat jarak dekat,durasi membaca, kelainan refraksi miopia
URL
Refrensi
Basri, S. (2014). Etiopatogenesis Dan Penatalaksanaan Miopia Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala , 181 -186;
Goss, D. A., Grosvenor, T. P., & et al. (2006). Care of the Patient With Myopia. St.Louis: American Optometric Association;
Holden, B. A., & et al. (2016). Global Prevalence of Myopia and High Myopia and temporal Trends from 2000 through 2050. American Academy of Ophthalmology, 1036-1042;
Kurniasih, S. (2014). Optimasi Sistem Pencahayaan pada Ruang Kelas Universitas Budi Luhur. Arsitron, 21 - 33;
Kusumastuti, A., Khoiron, A. K., & Achmadi, T. A. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Deepublish;
Lee , C.-W., Fang, S.-Y., & et al. (2017). Prevelence and assosiation of refraction anisometropia with near work habits among young schoolchildren: The evidence from a population-based study. Plos One, 1-15;
Li, S.-M., Li, S.-Y., & et al. (2015). Near Work Related Parameters and Myopia in hinese children: the Anyang childhood Eye Study. Plos One, 1-13;
Maksus, A. I. (2016). Standar Prosedur Pemeriksaan refraksi untuk RO. jakarta: badan penerbit fakultas kedokteran Universitas Indonesia;
Muhamedagic, L., Muhamedagic, B., & Muracevic, B. (2014). Relation Between Near Work and Myopia Progression in Student Population. Mater sociomed, 100-103;
Musiana, Nurhayati, & Sunarsih. (2019). Faktor Resiko Yang Berhubungan Degan Kejadian Miopia Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik , 71-77;
Pan, C.-W., & et al. (2012). Worldwide prevalence and risk factors for myopia. Ophthalmic & Phisiological Optics, 3-16;
Purwanza, S. W., & et al. (2022). Metodologi Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan Komninasi. Bandung: Media Sains Indonesia;
Rudnicka , R. A., Kapetanakis, V. V., Wathern, K. A., & et al. (2016). Global variations and time trends in the prevalence of childood myopia.a systematic review and quantitative meta-analysis: implications for aetiology and early prevention. British Journal of Ophthalmology, 882-890.