Date Post :2023-12-13 03:05:02

Gambaran Adaptasi Pengguna Baru Lensa Progresif Short Corridor di ITC Optik Mangga Dua Tahun 2023

Abstract
Mata adalah salah satu dari pancaindra, sehingga keberadaan organ ini amat penting dalam kehidupan manusia. Presbiopia terjadi akibat hilangnya akomodasi lensa mata karena usia, biasanya mulai usia 40 tahun. Salah satu cara untuk mengatasi presbiopia adalah dengan lensa PAL (Progressive Addition Lenses) untuk mengatasi masalah akomodasi. Lensa PAL terdiri dari penglihatan jauh dan dekat tanpa terlihat garis pembatas, dengan cara mengubah kelengkungan bagian depan lensa dari bagian atas (untuk penglihatan jauh) sampai bawah (untuk bagian baca). Hal ini akan membuat kekuatan lensa menjadi plus. Lensa PAL yang akan menjadi topik utama penelitian ini adalah lensa short corridor (sc). Pemakaian lensa PAL memerlukan adaptasi, terutama bagi pengguna baru untuk menilai kinerja lensa PAL dari satu desain khusus yang berkaitan dengan sc. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif-deskriptif dengan populasi adalah pelanggan ITC Optik, dengan sampel berjumlah 30 responden menggunakan quota sampling. Sumber data yang digunakan adalah pengguna progresif short corridor pertama kali yang menjadi pelanggan ITC Optik. Dari responden yang berjumlah 30 orang dan berjenis kelamin laki-laki 15 orang (50%) dan perempuan 15 orang (50%), dengan usia 33-40 tahun berjumlah 3 orang (10 %), usia 41-50 tahun berjumlah 14 orang (46,66 %), usia 51-60 berjumlah 11 orang (36,66 %), dan usia di atas 61 berjumlah 1 orang (3 %). Dari rentang usia tersebut, jumlah pengguna PAL terbanyak ada di usia 41-50 tahun dan sukses memakai lensa PAL. Berdasarkan penelitian tersebut, disimpulkan bahwa rata-rata responden yang merupakan pelanggan ITC Optik mampu beradaptasi dengan lensa PAL sc.

keywords
Lensa PAL short corridor, adaptasi

URL

Refrensi
Afshari, N., & Dentone, P. (2022, November 17). Presbiopia. Diambil kembali dari eyewiki.aao.org: https://eyewiki.aao.org/Presbiopia; Ankrum, D. R. (1999). Visual Ergonomics in the Office. Diambil kembali dari Humanics: https://www.humanics-es.com/setting.htm; Brooks, C. W., & Borish, I. W. (2007). System for Ophthalmic Dispensing (3rd ed.). St. Louis: Butterworth-Heinemann; Burgoon, J. K., & Hubbard, A. S. (2005, January). Cross-Cultural and Intercultural Applications of Expectancy Violations Theory and Interaction Adaptation Theory. Diambil kembali dari ResearchGate: https://www.researchgate.net/publication/290990677_Crosscultural_and_intercultural_applications_of_expectancy_violations_theory_and_interaction_adaptation_theory; Davson, H., & Perkins, E. S. (2023, January 5). Human eye. Diambil kembali dari www.britannica.com: https://www.britannica.com/science/human-eye; Elkington, A. R., Frank, H. J., & Greany, M. J. (1999). Clinical Optics (3rd ed.); Cornwall: Blackwell Science Ltd; Holden, B. A., Fricke, T. R., & Ho, S. M. (2008). Global Vision Impairment Due to Uncorrected Presbiopia. JAMA Ophthalmology, 1731-1739; Kolcaba, K. (2001). Comfort Theory and Practice: A Vision for Holistic Health Care and Research. New York: Springer Publishing Company; Schwartz, S. H. (2019). Geometrical and Visual Optics (3rd ed.). McGraw Hill; Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta, CV; Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta; Ten Tusscher, P. M. (2010). The Neuroanatomical Basis of Accommodation and Vergence. Dalam A. Garg, & J. L. AliĆ³, Surgical Techniques in Ophthalmology (hal. 16-21). New Delhi: Jaypee Brothers.