Date Post :2023-12-21 07:34:53

Pengaruh Perokok Aktif Terhadap Kuantitas Air Mata Di Optik Internasional Malang Tahun 2023

Abstract
Merokok masih dianggap sebagai perilaku yang wajar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut data Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA), dari regio ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN yakni 65,19 juta orang. Salah satu gangguan pada mata adalah gangguan pada kuantitas air mata. Air mata merupakan suatu substansi yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mata, karena selain untuk melicinkan permukaan kornea, air mata juga melindungi mata dari pertumbuhan bakteri bakteri. Air mata adalah kelenjar yang diproduksi oleh proses lakrimasi (dari bahasa Latin lacrima, artinya "air mata") untuk membersihkan dan melumasi mata. Air mata merupakan cairan tubuh biasa dengan kandungan garam yang mirip dengan plasma darah. Air mata terdiri dari 98,2% air dan 1,8% zat lainnya. Air mata terdiri dari elektrolit (natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, bikarbonat), protein, vitamin, asam amino, glukosa, musin dan lipid. Air mata bersifat isotonik dalam keadaan normal. Osmolalitas film air mata bervariasi dari 295 sampai 309 mOsm/L. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Untuk mengetahui adanya faktor perokok aktif terhadap kuantitas air mata dengan metode schirmer test. Tempat penelitan berada di Optik Internasional Cabang Malang 2 yang beralamat di Jl. Sukarjo Wiryo Pranoto No. 25b Malang, Jawa Timur. Dengan sampel sebanyak 30 responden atau konsumen yang memiliki miopia di usia remaja. Bedasarkan hasil penelitian oleh data dan schirmer test, dapat disimpulkan bahwa perokok aktif juga berpengaruh terhadap kuantitas airmata dengan nilai validasi >0,3061 yang terdapat pada tabel uji validitas kedua variabel. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa ada pengaruh antara perokok aktif terhadap kuantitas air mata dengan signifikansi pada uji t atau hipotesis sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa seorang dengan kebiasaan merokok dapat mengurangi kuantitas air mata.

keywords
Perokok, Air Mata, Tes Schirmer

URL

Refrensi
Asyari, F. (2007). Dry Eye Syndrome. Dexa Media, 162-166; Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi penyakit tidak menular. Jakarta : Rineka Cipta; American Academy of Ophthalmology. (2022). Smoking and Eye Desease. [Internet]. [diakses pada 2 Desember 2022]. Tersedia pada : https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/smokers; Gibson, John. 2003. Fisiologi & Anatomi Modern untuk Perawat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; Ghislandi GM. Comparative study between phenol red thread test and the Schirmer’s test in the diagnosis of dry eyes syndrome. Rev Bras Oftalmol. 2018; 75(6): hlm. 438-42; Infopom. (2014). Remaja, Rokok, dan Tembakau. [Internet]. [diakses pada 22 Desember 2022]. Tersedia pada : http://ik.pom.go.id/v2014/artikel/REMAJA-ROKOK-Infopom.pdf; Infopom. (2005). Keracunan yang Disebabkan Gas Karbon Monoksida. [Internet]. [diakses pada 22 Desember 2022]. Tersedia pada : https://devredesign.pom.go.id/new/view/more/berita/76/Keracunan-yang-DisebabkanGas-Karbon-Monoksida.html; KBBI (2022). ‘KBBI rokok’ [Online]. Tersedia di : https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/rokok [diakses 21 Januari 2022]; Khalil, H. E. M., Aboud, S. A. & Azzab, M. A., 2018. Comparative study between smokers and nonsmokers regarding dry eye. Delta Journal of Ophthalmology,19(1), pp. 9-13; Meliala. 2007. Dry Eye Syndrome. Yogyakarta: Dexa Media, vol 2, pp. 571; Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : IKAPI; Oktaviani, L. I., Supono, T. S. & Suharno, 2011. Korelasi Kadar Glikohemoglobin(HbA1c) dengan Kuantitas Sekresi Air Mata pada Pasien Diabetes MelitusStudi di RSUD Margono Soekarjo. Mandala of Health, 5(3); Pritasari, A. M. S., Faida, S. N. & Zulaikhah, S. T., 2019. Smoking as Risk Factorsto Dry Eye Syndrome. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 15 (1), pp.1-5; P Ewen King-Smith, Barbara A Fink, Nick Fogt, Kelly K Nichols, Richard M Hill, Graeme S Wilson. 2000. The thickness of the human precorneal tear film: evidence from reflection spectra. The Association for Research in Vision and Ophthalmology; Republik Indonesia, (2012). ‘Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 Tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan’; Shaharuddin, B., Ismail-Mokhtar, S. & E-Hussein, 2008. Dry eye in post menopausal Asian women on hormone replacement therapy. International Journal of Ophthalmology, 1(2), pp. 158-160; Soewarso, K. et al., 2020. Atlas Tembakau Indonesia 2020. Jakarta: TobaccoControl Support Center-Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSCIAKMI); Sudiono, Janti. (2008). Pemeriksaan Patologi Untuk Diagnosis Neoplasma Mulut.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta; Sumarna R. 2009. Jurnal Universitas Indonesia. Pengetahuan, Sikap, dan PerilakuMerokok pada Mahasiswi Ekstensi Angkatan 2007 di FISIP UniversitasIndonesia tahun 2009. 2009. 9 – 10; Suryantisa, I., 2018. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.Situasi Umum Konsumsi Tembakau di Indonesia, pp. 1-2; The Epidemiology of Dry Eye Disease. (2007). The Ocular Surface, 93-107. (2013). Dry Eye Syndrome. California: American Academy of Ophthalmology; Thomas, J., Jacob, G. P., Abraham, L. & Noushad, B., 2012. The effect of smokingon the ocular surface and the precorneal tear film. The Australasian medicaljournal, Volume 221-226, pp. 5; Tirtosastro, S. & Murdiyati, A. S., 2010. Kandungan Kimia Tembakau dan Rokok. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri 2(1), April 2010:33-43; Watanabe N. Fukushima M. Taniguchi A. Okumura T. Nomura Y. Nishimura F.Aoyama S. Yabe D. Izumi Y. Ohtsubo R. Nakai Y. Nagasaka S. 2011.NCBI Smoking. White Blood Cell Counts, and TNF System Activity inJapanese Male Subjects with Normal Glucose Tolerance. 2011, 9, 2; West, R., 2017. Tobacco smoking: Health impact, prevalence, correlates and interventions. Psychology & health, 32(8), pp. 1018-1036; World Health Organization.2012.Tobacco and Proverty A Vicious Circle. Diambil dari www.tcsc-indonesia.org pada 6 januari 2017; Yen, L. T. & Dorotheo, U., 2018. The Tobacco Control Atlas : ASEAN Region. 4nded. Bangkok: Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA); Yun J-W, Shin H-M, Kweon S-S, Ryu Y-S, Rhie A-J. 2012. NCBI. Association of Smoking Status, Cumulative Smoking, Duration of Smoking Cessation, age of Starting Smoking, and Depression in Korean Adult. 2012. 12. 2.