Detail
Date Post :2024-07-31 04:58:27
Gambaran Tajam Penglihatan pada Geriatrik di RW 02 Kelurahan Kota Baru Bekasi Tahun 2023
Abstract
Pemeriksaan tajam penglihatan merupakan pemeriksaan fungsi mata. Tajam penglihatan (acies visus) dan sering disebut "visus" adalah kemampuan seseorang untuk mengenali objek sekecil mungkin secara detail dan dengan kontras yang relative tinggi pada jarak baku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah gambaran tajam penglihatan pada geriatrik di RW 02 kelurahan Kota Baru Bekasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penilitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sample yang akan diteliti adalah geriatrik di RW 02 Kelurahan Kota Baru Bekasi sebanyak 60 orang.
Dari hasil penelitian dengan jumlah responden sebanyak 45 orang, dimana berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 25 orang (56%), sementara laki-laki 20 orang (44%) di RW 02 Kelurahan Kota Baru. didapatkan 5 orang (11%) yang visusnya 20/20. Artinya 5 orang tersebut memiliki penglihatan yang normal. Didapatkan 40 orang yang visusnya <20/20 (67%) mengalami kelainan refraksi, dan (22%) mengalami kelainan organik.
keywords
Tajam Penglihatan, Geriatrik
URL
Refrensi
Asroruddin, M. (2014). Dampak gangguan penglihatan dan penyakit mata terhadap kualitas hidup pada populasi gangguan penglihatan berat dan buta di Indonesia. Universitas Indonesia, 16;
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Nuha Media;
Bourne, R. R., & et al. (2022). Effective refractive error coverage in adults aged 50 years and older: estimates from population-based surveys in 61 countries. Lancet Global Health;
Dunaway, D., & Berger, I. (2003). Worldwide Distribution of Visual Refractive Errors, 2;
Fricke, T., & et al. (2018). Global Prevalence of Presbyopia and Vision Impairment from Uncorrected Presbyopia. American Academy of Ophthalmology;
Gianini, R. J., & et al. (2004). Prevalence of low visual acuity in public school students from Brazil. Rev Saude Publica, 1;
Hasemi, H., & et al. (2018). Global and regional estimates of prevalence of refractive errors: Systematic review and meta-analysis. Journal of Current Ophthalmology;
Ilyas, S., & Yulianti, S. R. (2018). Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
J. Leat, S. (2009). Geriatric Vision Care - A New Look At the Old. J. Optom, 1;
Katada, Y., & et al. (2016). Functional Visual Acuity of Early Presbyopia. Journal Plos One, 2;
Maylasari, I., & et al. (2019). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2018. Badan Pusat Statistik;
Menteri Kesehatan RI. (2012). Mata sehat di segala usia untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
Menteri Kesehatan, R. (2021). Lansia Bahagia Bersama Keluarga. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
Menteri Kesehatan, RI. (2018). Pencegahan Kelainan Refraksi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas 1: Pengantar dan Teori. Salemba Medika;
Notoadmojo. (2021). Metodologi Penelitian Kesehatan. Denpasar: Yayasan Kita Menulis;
Nugroho, W. (2006). Keperawatan Gerontik. EGC;
Ova, P. R., & Augsburger, J. J. (2012). Refractive change in hyperglycaemia: hyperopia. McGraw Hill Education;
Renaud, J., & Bedard, E. (2013). Depression in the elderly with visual impairment and its association with quality of life. Dove Press Journal;
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. EGC;
Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: ALFABETA;
WHO. (2013). Blindness and vision impairment: Refractive errors;
WHO. (2013). Blindness and vision impairment: Refractive errors. World Health Organization.