Kacamata tidak hanya digunakan sebagai alat bantu penglihatan, tetapi juga sebagai aksesoris untuk mempercantik penampilan dan membuat tampil lebih menarik. Saat memilih kacamata, tidak hanya bentuk bingkainya saja, tetapi juga warna bingkainya menjadi kriteria yang sangat penting. Oleh karena itu, pemilihan kacamata sebaiknya disesuaikan dengan bentuk wajah dan warna kulit agar penampilan terlihat serasi dan modis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan pada pengumpulan dan analisis data berbentuk angka hasil survei pelanggan di Optik Tangsel Pamulang. Dalam pengumpulan data, 35 responden diidentifikasi selama pengumpulan data dengan mengisi kuesioner dengan hasil: 1) Data perempuan sebanyak 28 orang dan laki-laki 7 orang. 2) Rentang usia responden terbanyak 24-28 tahun. 3) Warna kulit terbanyak yaitu sawo matang. 4) Awal menggunakan kacamata terbanyak yaitu pada umur 20 tahun keatas. 5) Alasan menggunakan kacamata yaitu untuk membantu menajamkan penglihatan akibat kelainan refraksi. 6) Pengguna kacamata memiliki cukup pengetahuan mengenai jenis-jenis kacamata. 7) Dalam proses pemilihan bingkai, memilih kacamata yang ringan dan murah. 8) bentuk wajah terbanyak yaitu wajah bulat. 9) Bentuk bingkai terbanyak yaitu oval. 10) Warna bingkai terbanyak adalah hitam. 11) Kacamata mempengaruhi penampilan. 12) Faktor pendorong responden membeli kacamata adalah sesuai keinginan. 13) Responden menyesuaikan kacamata dengan bentuk wajah saat akan membeli kacamata. 14) Responden terbanyak mengganti kacamata lebih dari dua tahun sekali. 15) Responden mengganti kacamata karena menemukan kacamata yang lebih menarik. Hasil Penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelanggan Optik Tangsel Pamulang yang berwajah bulat berkulit sawo matang yaitu menggunakan kacamata oval berwarna gelap. 80% pelanggan Optik Tangsel Pamulang sudah mengetahui bahwa pemilihan kacamata harus sesuai dengan bentuk wajah untuk menunjang penampilan. Penulis juga menekankan pentingnya membuat pilihan yang tepat sesuai dengan bentuk wajah dan warna kulit untuk memberikan nilai estetika tambahan bagi pemakai kacamata.

Pemilihan bingkai, bentuk wajah, warna kulit

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1685

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara; Chen, K. M., Lin, Y. S., & Chou, H. C. (2014). Color imagery of skin tone and eyeglass frames. In HCI International 2014 - Posters’ Extended Abstracts: International Conference, HCI International 2014, Heraklion, Crete, Greece, June 22-27, 2014. Proceedings, Part I (pp. 112-117). Springer International Publishing; Chin, J. T., Efendi, Z., & Doringin, F. (2020). Pemilihan bingkai kacamata yang tepat untuk konsumen dalam meningkatkan pelayanan prima di Optik Mahakam. Jurnal Mata Optik, 1(1); David Hartanto, I. (2023). Pentingnya pemilihan bingkai kacamata berdasarkan bentuk dan warna frame untuk konsumen di Optik Mitra (Doctoral dissertation, ARO GAPOPIN); Hapsaria, A. A. R., Gernowob, R., & Widodoc, C. E. Penggunaan algoritma CART untuk pemilihan bingkai kacamata dengan penerapan model morfologi indeks wajah untuk identifikasi bentuk wajah. JSINBIS (Jurnal Sistem Informasi Bisnis), 10(1), 1-9; Herman. (2011). Kacamata dan Permasalahannya. Bandung: Universitas Padjadjaran; Izzah, A. N. (2021). Perancangan informasi jenis-jenis kacamata melalui media buku komik. (Skripsi Sarjana, Universitas Komputer Indonesia); Kementrian Kesehatan RI. (2002). Pedoman Penyelenggaraan Optikal. Jakarta: Kemenkes RI; Leo, S. (2013). Kiat jitu menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Jakarta: Erlangga; Sutinah, S. (2019). Penentuan bingkai kacamata menurut bentuk wajah pemakai disesuaikan dengan nilai estetik (Doctoral dissertation, ARO GAPOPIN).