Date Post :2024-08-06 10:03:00

Gambaran Tajam Penglihatan Pada Siswa Kelas 1-3 Di SD Negeri Ciputat 01 Tahun 2023

Abstract
Kelainan tajam penglihatan pada anak usia sekolah merupakan masalah kesehatan yang penting. Deteksi dini dan publikasi mengenai prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kelainan tajam penglihatan pada pelajar Sekolah Dasar di Indonesia masih jarang dilakukan,untuk itu diperlukan pemeriksaan tajam penglihatan yang tepat kepada anak usia sekolah adapun pembatasan usia karna seorang anak akan memiliki tejam penglihatan menyerupai orang dewasa hanya jika berusia minimal 7-10 tahun. Metode penelitian deskriptif Variabel terikat (dependen) adalah ketajaman penglihatan, dan variabel independennya adalah jenis kelamin dan usia. Data ini didapat dengan melakukan pengukuran tajam penglihatan responden menggunakan kartu Snellen. Tajam penglihatan dikatakan normal dengan nilai 6/6 Hasil penelitian dilakukan dengan pengambilan data tajam penglihatan pelajar kelas 1-3 di Sekolah Dasar Negeri 1 Ciputat. Waktu penelitian dilaksanakan Maret sampai dengan April 2023. Total sampel pada penelitian ini adalah 116 pelajar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Angka kejadian gangguan tajam penglihatan pada pelajar kelas 1-3 di SDN 1 Ciputat didapat bahwa dari 116 orang pelajar yang diukur ketajaman penglihatannya menggunakan Snellen Chart, terdapat 85 (73%) subjek dengan ketajaman penglihatan normal dan 31 (27%) subjek dengan penurunan ketajaman penglihatan. Rata-rata gangguan tajam penglihatan pada pelajar ini masih berada pada visus ringan.

keywords
Tajam Penglihatan, Visus, Anak Usia Sekolah

URL

Refrensi
Anung Inggito. (2016). Standar prosedur pemeriksaan refraksi untuk refraksionis optisien (Diploma Dptometris). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Arikuto. (2006). Sebuah pendekatan praktik. In Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta; Arikuto S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta; August Colenbrander. (2002). Visual standards - Aspects and ranges of vision loss with emphasis on population surveys. San Francisco: International Council of Ophthalmology; Azwar S. (2012). Reabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar; Depkes RI. (2009). Fungsi mata bagi kehidupan manusia. Jakarta: Docobook; Fachrian dkk. (2009). Prevalensi kelainan tajam penglihatan pada pelajar SD “X” Jatinegara Jakarta Timur. Jurnal Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional. Diambil kembali dari http://indonesia.digitaljournal.org/index.php/idnmed/article/viewfile/646/641; Hendryadi. (2014). Content validity (validitas isi). 1; Ilyas. (2000). Masalah kesehatan mata; Independent Doctor of Optometry. (2009, July 13). Eye charts for children. Visionary Eyecare's Blog: "The Eye Journal". From https://visionaryeyecare.wordpress.com/2009/07/13/eye-charts-for-children/; Menkes RI. (2006, September 1). Hasil survei kesehatan indra penglihatan dan pendengaran. Diambil kembali dari http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2010/dokumen/2014/SDK/Mibangkes/perundangan/BimaGizidanKIAKMKManajemenKeshatanInderaPenglihatandanPendengaran.pdf; Moleong. (2017). Metodologi penelitian kualitatif; Notoadmojo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; Paul Riordan-Eva, & John P. Whitcher. (2008). Vaughan and Asbury's General Ophthalmology. McGraw Hill: Department of Optometry and Vision Sciences, The University of Melbourne; S. D. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta, 15; S. P. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan RD. Alfabeta, 8; Setyosari. (2016). Metode penelitian pendidikan & pengembangan (4nd ed.). Prenada Media Group; Sidarta. (2012). Ilmu penyakit mata; Sidarta dan Sri. (2017). Ilmu penyakit mata edisi kelima. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI; Sugiono D. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D; Sugiyono. (2013). Metode penelitian kualitatif. Alfabeta, 60; Sugiyono, P. (2019). Metode penelitian pendidikan (kuantitatif, kualitatif, kombinasi, R&D, dan penelitian pendidikan). Metode penelitian pendidikan, 67; Tiharyo. (2008). Pertambahan myopia pada anak sekolah dasar perkotaan dan pedesaan. Jurnal Oftalologi Indonesia, 6, 104-112. Diambil kembali dari http://journal.unair.ac.id/.../06.oklap.%20Penlt.%20Dr.%20Imam%20T.pdf; Wati. (2008). Skrining gangguan tajam penglihatan (visus) anak usia 7-12 tahun sekolah dasar. From http://ejournal.respati.ac.id/sites/default/.../3.%20Jurnal%20Nur%20Alvira.doc; Wijaya. (2010). Prevalensi penurunan ketajaman penglihatan pada siswa-siswi sekolah dasar kelas 4-6. Diambil kembali dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21449/appendix.pdf; Wikipedia. (2017). Landolt C. The Landolt C. From https://en.wikipedia.org/wiki/Landolt_C.