Detail
Date Post :2024-11-25 00:44:03
Penyuluhan dan Pelayanan Pemeriksaan Refraksi bagi Masyarakat Banguntapan
Abstract
Gangguan refraksi seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme merupakan masalah kesehatan mata yang umum terjadi pada anak usia sekolah. Kondisi ini dapat menghambat proses belajar dan perkembangan sosial mereka jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa Sekolah Dasar (SD) di Banguntapan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata serta mendeteksi dini gangguan refraksi melalui pemeriksaan refraksi.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada 25-28 Juli 2022 di salah satu SD di Desa Banguntapan, Yogyakarta. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan interaktif mengenai kesehatan mata dan pemeriksaan refraksi menggunakan autorefraktometer serta trial lens. Sebanyak 50 siswa mengikuti kegiatan ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 60% siswa mengalami gangguan refraksi ringan hingga sedang, sementara 20% memerlukan tindak lanjut berupa rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kegiatan ini berhasil meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya kesehatan mata dan memberikan solusi awal untuk gangguan refraksi yang mereka alami. Rekomendasi ke depan adalah mengadakan kegiatan serupa secara berkala dengan melibatkan orang tua siswa serta memperluas cakupan ke sekolah lain untuk memberikan manfaat yang lebih luas.
keywords
gangguan refraksi, kesehatan mata, anak SD, pemeriksaan refraksi
URL
Refrensi
Benjamin, W. J. (2006). Borish’s clinical refraction. Elsevier Health Sciences.
Leat, S. J., et al. (2011). The role of vision education in improving public health outcomes. Public Health Vision Science Journal.
Laviers, H. R., et al. (2012). Impact of community-based refractive error correction. Ophthalmic Epidemiology.
Resnikoff, S., et al. (2008). Global magnitude of visual impairment caused by uncorrected refractive errors. Bulletin of the World Health Organization, 86(8), 611-617. https://doi.org/10.2471/BLT.07.046202