Mata adalah sistem penglihatan yang berfungsi memfokuskan berkas cahaya (Sloane, 2004). Adanya kelainan refraksi pada lensa mata akan menurunkan fungsi dari mata sebagai sistem penglihatan. Kelainan refraksi adalah kelainan pembiasan cahaya sehingga pembiasan sinar cahaya tidak dapat difokuskan ke retina. Cara mengatasi kelainan refraksi adalah dengan koreksi refraksi dengan kacamata. Seiring perkembangan zaman terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang bisa didapat dari internet yang dapat diakses dengan gadget, maka kebanyakan orang selalu berhadapan dengan gadget. Ditambah kondisi pandemi yang mengharuskan anak-anak belajar di rumah berhadapan dengan laptop dari pagi hingga sore. Kondisi ini memperparah kelainan refraksi mereka dari sinar biru laptop. Untuk mengatasi masalah ini orang menggunakan kacamata anti radiasi. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya dengan panjang gelombang 400 nm sampai 800 nm yang disebut dengan cahaya tampak atau visible light (kimia .fmipa. Unej. ac.id). Visible light sangat diperlukan oleh mata kita dalam proses penglihatan sehingga kita dapat mengenali berbagai macam berbagai benda. Visible light juga mempunyai efek samping yang buruk khususnya sinar biru yang mempunyai panjang gelombang 415nm - 455nm. Dengan adanya visible light,penulis ingin mengetahui pengaruh lensa blue safe terhadap kenyamanan pengguna gadget. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Optik Kentzo Harapan Indah Bekasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan Optik Kentzo sebanyak 50 0rang. Data yang diambil adalah data primer dengan menyebarkan kuesioner. Analisa data menggunakan SPSS dengan instrumen, uji normalitas, uji regresi linear, dan uji hipotesis. Usia responden semua usia dgn semua jenis kelamin.

-

https://perpus.e-leprindo.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1305

-